Timur Tengah ketegangan sekali lagi telah menghentikan rute layanan utama United Airlines. Analis di Deutsche Bank mencatat dalam catatan penelitian terbaru bahwa maskapai tersebut telah membatalkan semua layanan antara Amerika Serikat dan Tel Aviv, karena konflik antara Israel dan Iran mengancam akan meningkat menjadi perang habis-habisan.
“Perusahaan tersebut baru-baru ini menawarkan layanan dua kali sehari dari Newark ke Tel Aviv sebelum ditangguhkan karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah,” demikian bunyi catatan Deutsche. “Layanan tersebut diharapkan akan dilanjutkan pada awal September. Namun, United kini telah memutuskan untuk membatalkan semua layanan Tel Aviv untuk sisa jadwal yang dipublikasikan (hingga Juli 2025), termasuk layanan ke/dari Chicago, San Francisco, dan Washington-Dulles yang akan dimulai kembali pada November.”
United tidak segera menanggapi permintaan komentar. Maskapai tersebut menangguhkan penerbangannya ke Tel Aviv segera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, yang menewaskan 1.200 orang dan memicu perang di Jalur Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 39.000 warga Palestina.
United memulai kembali layanan ke Tel Aviv pada bulan Maret, tetapi harus batalkan lagi di bulan April. Kemudian Bersatu mulai terbang ke Israel lagi pada bulan Junitetapi peningkatan lebih lanjut dalam penerbangan tidak mungkin dilakukan.
Pada panggilan pendapatan terbaru United, CEO Scott Kirby mengatakan layanan ke Israel bukanlah bagian kecil dari laba bersih perusahaan.
“Ketika kami menariknya, Tel Aviv jelas sekitar 2% dari United Airlines,” katanya. “Saya pikir angka itu mengejutkan semua orang. Dan jelas, penerbangan itu menguntungkan bagi United, paling tidak, dan kerugiannya signifikan”