Kejagung Panggil Tiga Bank Daerah Terkait Dugaan Suap Kredit Sritex

 

,


Jakarta

– Kejaksaan Agung sedang dan sudah mengaudit beberapa bank lokal terkait skandal diduga penyuapan pinjaman ke PT Sri Rejeki Isman Tbk.
Sritex
Tiga bank milik daerah yang sedang dalam pemeriksaan tersebut adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB), PT Bank DKI, serta Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.

Diantaranya dari ketiga bank milik daerah tersebut, beberapa telah diselesaikan,” ungkap Kepala Pusat Informasi dan Humas Kejaksaan Agung Harli Siregar pada hari Senin, tanggal 5 Mei 2025. Tak hanya ketiga bank yang dimaksud, namun pihak Kejaksaan juga melakukan penyelidikan terhadap PT Bank Negara Indonesia (BNI) dalam perannya sebagai kreditor untuk Sritex.


Baca:
Mengapa Pemerintah Campur Tangan dalam Proses Bankrut Sritex?

Harli mendeskripsikan proses penyelidikan kasus tersebut saat berada di fase penyidikan awal. Sejak tahun 2024, KPK sudah melakukan pemeriksaan terkait kasus ini. Ini ditandai dengan adanya surat perintah penyidikan bernomor Print-62/F/.2/Fd/2/10/2024.

Jampidsus pun sudah menerbitkan surat investigasi keduanya pada tanggal 20 Maret 2025. Ini tercatat dalam dokumen panggilan saksi untuk Yefta Bagus Setiawan yang dikirim ke Tempo. Yefta berperan sebagai Manajer Akuntansi di PT Senang Kharisma Textile (kelompok Sritex).

Sebab jaksa sedang menginvestigasi perkara ini lantaran lembaga yang memberikan pinjaman merupakan bank milik pemerintah. Mereka sekarang mencari tahu apakah kredit tersebut telah diserahkan ketika kondisi finansial Sritex masih stabil atau justru pada situasi yang berlawanan.

Kurator Tim Sritex sudah memilih daftar hutang tetap per tanggal 30 Januari 2025. Nilai keseluruhan aset Sritex mencapai Rp 29,8 triliun yang berasal dari 1.654 kreditor terpisah, unggulan, dan kompetitif. Meskipun demikian, di antara jumlah tersebut, Sritex berhutang total sebesar Rp 4,2 triliun kepada bank-bank milik pemerintah.

Berdasarkan rincian tersebut, Sritex mempunyai kewajiban senilai Rp 2,9 triliun kepada PT Bank Negara Indonesia atau BNI, Rp 611 miliar kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Rp 185 miliar kepada PT Bank DKI, serta Rp 502 miliar kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.

Sritex sudah diumumkan bangkrut dan secara sah akan ditutup pada hari Sabtu, tanggal 1 Maret 2025. Sekarang, semua hartanya dikendalikan oleh pengawas kebangkrutan. Meskipun begitu, pihak pemerintahan terus menggali opsi untuk memungkinkan bisnis tersebut berjalan lagi sehingga para pekerjanya bisa kembali melaksanakan tugas tanpa adanya pemecatan masal.

Sritex
Dikenal sebagai pembuat pakaian dinas militer bagi banyak negera seperti misalnya Jerman, Inggris, Malaysia, Australia, Timor Leste, Uni Emirat Arab, Kuwait, Brunei Darussalam, Singapura, Amerika Serikat, Papua New Guinea, Selandia Baru, Tunisia sampai dengan Turki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright 2025 REEL MASTER
Powered by WordPress | Mercury Theme