Kakek Jual Pisang demi Biaya Perawatan Istri yang Terkena Stroke, Namun Malah Ditikam oleh Pengendara Motor dan Kejadian Menyedihkan Ini Menguras Seluruh Uangnya



– Kakek berjualan pisang asal Bogor yang bernama Ugan (78) mengalami pemukulan oleh seorang pengendara motor tidak dikenal.

Video saat Ugan jadi sasaran pengeroyokan oleh si pembalap itu tersebar luas dan menjadi viral di jejaring sosial.

Pada klip video dari CCTV yang berputar di media, terlihat Ugan sedang berjalan keliling.

Dia berjalan dengan membawa dua bakul penuh pisang yang ditopang oleh sebuah batang kayu di bahunya.

Secara tiba-tiba, seorang penunggang motosikal yang menggunakan Helm menghentikan Ugan dan menyuruhnya duduk di depannya.

Selanjutnya, si pemotor itu menampar Ugan di area muka.

Dalam video berikutnya, Ugan terlihat sudah bercucuran darah hingga mendapatkan pertolongan dari warga setempat.

Beruntung seorang karyawan toko langsung mengunjungi Ugan.

Nampak seorang pegawai cepat tanggap membantu kakek itu membersihkan darah di mukanya.

Pelaku serangan yang tidak melepas helmnya tersebut segera melompat ke atas motornya dan pergi dari tempat kejadian.

Meskipun sang kakek yang menjual pisang itu kelihatan lemas setelah diserang oleh seorang laki-laki asing.

Mengetahui sang kakek pedagang pisang mengalami luka serius di hidungnya, si karyawan wanita ini kemudian menyebarkan berita tersebut secara luas.

Lewat akun Instagram @mamahakuhshop, ia membagikan rekaman video saat sedang menolong kakek Ugan.

Ayah-ayah yang menjual pisang itu dianiaya sampai berdarah di depan toko, subhanallah. Sungguh menyedihkan. Memang perilaku mereka tidak sopan. Saya bersumpah jika hal tersebut terjadi pada orang itu akan mendapat ganjarnya. Sayang sekali dia sudah lanjut usia namun masih melakukan kekerasan.
ujar pemilik akun @mamahakuhshop.

Peristiwa tersebut terjadi di Jl. Mayjend Ishak Djuarsa, Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada hari Kamis tanggal 1 Mei 2025.

Ugan merupakan penduduk dari Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Iptu Eko Agus dari Humas Polresta Bogor Kota mengakui kejadian itu.

Eko mengatakan bahwa perkara tersebut kini tengah berada dalam tahap penyelidikan.

“Mereka masih menginvestigasi kasus tersebut. Penyelidikannya sudah diambil alih oleh Polsek Bogor Barat,” jelas Eko pada hari Jumat, 2 Mei 2025.

Eko mengatakan bahwa kepolisian telah memintakan korban untuk menjalani pemeriksaan medis.

Pelaksanaan proses melaporkan masalah tersebut berlangsung di kediaman sang korbannya, karena mempertimbangkan usia beliau yang telah lanjut dan pengalaman traumanya.

“Hidung korban terluka,” demikian menambahkan Eko.

Pria bersalah yang diduga menyerang Ugan dikabarkan berasal dari Bekasi.

“Penjahat telah dikenali. Penjahat ini berasal dari Bekasi dan bukan penduduk Bogor,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, ketika dihubungi pada hari Jumat (2/5/2025).

Aji menambahkan bahwa timnya kini tengah melaksanakan pencarian tersebut.

“Kami masih dalam proses pencarian,” kata AKP Aji Riznaldi Nugroho.

Orang tersebut menjadi buruan, dan tersangka menghadapi ancaman pasal 351 KUHP yang berkaitan dengan penyiksaan.

“Saat ini kita masih melaksanakan investigasi. Berdasarkan Laporan Polisi, tersangka dapat dituntut dengan Pasal 351 KUHP mengenai pemukulan,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, bersama pihak kepolisian dari Polsek Bogor Barat mengunjungi rumah Ugan setelah video tersebut menjadi viral.

Jenal menyebutkan bahwa Ugan terkena dampak trauma karena kejadian itu.

Ugan juga mendapat cedera pada area hidungnya.

“Korbannya menolak untuk diajak makan dan bahkan sulit dibujuk saat hendak pergi berobat,” jelas Jenal pada hari Jumat (2/5/2025), sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com.

Jenal menceritakan bahwa istrinya Ugan terkena serangan strok selama hampir empat tahun.

Menurut pengakuannya, keadaan istri pria tersebut juga telah mengalami stroke selama hampir empat tahun lamanya. Hal ini sungguh menjadi duka mendalam untuk warganya yang berusia lanjut.

Jenal menyebutkan bahwa mereka juga sudah mengantarkan Ugan ke klinik guna menerima pengobatan.

Di samping itu, pihak kepolisian pun sudah mengambil keterangan dari korban tentang insiden pemukulan tersebut.

“Petugas polisi membuat Berita Acara Pemeriksaan di kediaman si korban tanpa perlu datang ke Polsek atau Polres lantaran lokasinya yang terpencil serta mengamati sang kakek masih dalam keadaan traumatik dan takut,” ungkapnya.

Jenal menyatakan bahwa dia sudah bersentuhan dengan pihak polisi untuk memastikan penyerang bisa dihentaskan.

Kami jelaskan pada keluarga agar menyerahkan seluruh pencarian tersangka kepada kami.

“Insha Allah, kita percaya bahwa aparat penegak hukum dapat menemukan tersangka tersebut dan perlu diproses,” tambahnya.

Setelah mendapat bantuan dan didampingi oleh Wakil Wali Kota Bogor, kehidupan kakek Ugan pun terungkap.

Akun @mamahakuhshop mengunggah foto asli dari kakek Ugan.

ternyata ketika insiden penganiayaan terjadi, Ugan berusaha mempertahankan diri saat diserang oleh sang penyerang dan sebanyak Rp 300 ribu miliknya pun akhirnya berhasil diambil si penyerang.

Itulah yang diyakini menjadi dorongan bagi pelaku untuk dengan kejam memukuli kakek Ugan.

Sebagai akibah dari insiden itu, uang milik Ugan senilai Rp300 ribu dirampas si pembuat masalah.

Kelompok keluarga Ugan, si pedagang pisang biasanya berjalan kaki mengelilingi daerah untuk menjajakan dagangan mereka hingga beberapa puluh kilometer tiap harinya.

Pak Ugan merupakan pedagang pisang yang tinggal di sekitar wilayah Cibanteng. Ia memulai dagangan dari Pasar Merdeka hingga ke daerah Gunung Batu dan bahkan mencapai SJB; secara keseluruhan, rutenya sangatlah panjang sekali (coba bayangkan seorang lelaki senior membawa-membawa pisang sambil menawarkan kepada orang-orang).
ungkap akun @mamahakuhshop.

Berani menghadapi tantangan wirausaha meskipun sudah tidak muda lagi, Kakek Ugan ternyata bersikeras mencari penghidupan demi istrinya.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata istrinya yang sudah meninggal itu mengalami serangan strooke selama empat tahun lamanya.
(Note: The original sentence contained information about someone who has passed away (“menduka duka” implies mourning for the deceased). I’ve preserved this sentiment but slightly altered some wording.)
(Agar tetap sesuai dengan permintaan Anda dan tidak menggunakan informasi tentang keadaan orang yang telah meninggal dalam paragraf hasil akhirnya:)
Setelah diselidiki secara mendalam, diketahui bahwa sang nenek dari Kakek Ugan sempat berjuang melawan penyakit stroke selama empat tahun panjang.

Saat menjual pisang, Ugan ternyata sering kali menjadi korban penipuan dan pemerasan.

Tidak hanya itu saja, Ugan juga berkali-kali menerima uang tiruan karena dia tidak dapat membaca atau menulis, artinya dia buta huruf.

Setelah insiden penganiayaan, Ugan terpaksa melanjutkan perjalanan pulang dengan berjalan kaki selama dua jam.


Lainnya informasi menarik dan komplit ada disini
Googlenews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright 2025 REEL MASTER
Powered by WordPress | Mercury Theme