, PALEMBANG –
Tim Sriwijaya FC pantas bangga karena dua pemainnya, yaitu Muhammad Fadly dan Reyhan Firdaus, telah secara resmi diajak untuk ikut dalam proses seleksi tim nasional sepak bola Indonesia U23. Ini dilakukan guna mempersiapkan diri menyongsong pertandingan SEA Games 2025 yang bakal diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada akhir tahun ini, tepatnya bulan Desember.
Dengan rasa kebanggan, pelatih kiper Ferry Rotinsulu mengunggah cerita Instagram tentang dua atlet Sriwijaya FC yang disebut sebagai Pionir Sejarah Liga 2 musim 2024/25.
“Sungguh luar biasa Coach HS. Karena beliau, kedua pemain muda tersebut dipilih untuk mengikuti seleksi Timnas U23,” ujar Legenda Sriwijaya FC yang dikenal dengan sebutan FR12.
Ferry Rotinsulu, penjaga gawang utama Sriwijaya FC, menyebut pelatih Hendri Susilo sebagai seorang motivator yang terus mendukung pemain-pemain Laskar Wong Kito untuk memberikan performa terbaik mereka dalam upaya menjaga posisi tim di Liga 2.
“Semua ini berkat dorongan dari beliau (Coach HS). Meskipun kondisi tim Sriwijaya FC saat itu sedang tidak baik,” terungkap oleh mantan pelatih kiper Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu kepada pada hari Kamis, 15 Mei 2025.
Mantan penjaga gawang Tim Nasional Indonesia tersebut menjelaskan alasan di balik kekompakan dan kesolidan tim Sriwijaya FC pada masa itu. Hal tersebut tidak lepas dari peranan sang pelatih utama beserta dengan para asistennya dan officialnya.
“Walaupun upah belum dicairkan pada waktu itu,” ujar Ferry Rotinsulu yang lahir di Palu pada tanggal 28 Desember 1982.
Ayah dari tiga anak perempuan hasil perkawinannya dengan mantan atlet karate asal Sumsel, Anisha Katarima, merasa kecewa terhadap pelatih Hendri Susilo. Meskipun sudah membantu tim melaju selama dua musim berturut-turut di babak play-off untuk menghindari degradasi, justru dia tidak dipertimbangkan lagi untuk bergabung kembali dengan Sriwijaya FC.
Di samping figur pelatih Hendri Susilo, Ferry Rotinsulu juga menyinggung tentang asisten manajer Sriwijaya FC pada masa tersebut yakni Mohammad David.
“Tetapi yang jujur adalah. Semua tim kami di Sriwijaya FC saat itu hanya melihat sosok Bos David dibalik keberhasilan Sriwijaya FC terhindar dari degradiasi,” ungkap Ferry Rotinsulu.
Mohammad David, Ketua Umum Askot PSSI Kota Palembang pada saat ini bertugas sebagai Asisten Direktur III di PT SOM dan sekaligus menjadi Kepala Pembina Tim Sriwijaya FC. Dia dikenal dengan julukan “Raja Sawer” karena sering kali memberikan dukungan kepada tim SFC tersebut.
“Ferry Rotinsulu mengatakan, ‘Jika beliau tidak hadir saat itu, mungkin saja tim Sriwijaya FC akan kacau. Kami seluruh staf kepelatihan, pemain, serta official sungguh-sungguh bersyukur atas bantuan beliau,’ ” ungkapnya.
Ferry Rotinsulu berharap nantinya Sriwijaya FC akan memiliki figur Mohammad David yang tepat untuk memimpin tim tersebut.
“Orang yang layak untuk mengelola Sriwijaya FC seharusnya berasal dari Palembang. Perlu merasa memiliki tim ini,” tegasnya.
Dua pemain muda dari Sriwijaya FC yaitu Muhammad Fadly dan Reyhan Firdaus secara resmi telah dipilih untuk bergabung dalam pelatihan tim nasional Indonesia U-23. Mereka berdua akan ikut serta dalam TC ini sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games 2025 yang bakal diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada akhir tahun Desember nanti.
Kedua penyerang ini menampilkan performa luar biasa selama musim kompetisi 2024/2025 bersama tim Laskar Wong Kito.
Pemanggilan ini menunjukkan konsistensinya serta sumbangsih yang signifikan kedua pemain tersebut di barisan depan Sriwijaya FC.
Reyhan Firdaus, pemain yang pada musim ini memakai nomor punggung 11, menyatakan rasa syukurnya karena mendapat kepercayaan dari para pelatih Timnas Indonesia.
“Alhamdulillah, ya aku diundang untuk bergabung dalam latihan bersama Timnas Indonesia guna persiapan Sea Games yang akan datang,” jelas Reyhan pada hari Kamis (15/5/2025).
Walaupun telah mendapatkan undangan, Reyhan mengatakan bahwa dia dan Fadly masih menantikan detail tambahan tentang jadwal resmi pembukaan pelatihan intensif.
“Belum ada kepastian tentang waktu pelaksanaan latihan berkumpul yang akan dimulai, masih menunggu detail lebih lanjut,” jelasnya.
Performa gemilang mereka berdua tidak lepas dari pengamatan para pembina bakat Timnas U-23. Meski Sriwijaya FC sedang bersusah payah menghindar dari zona degradasi musim ini, Fadly dan Reyhan tetap menjadi pemain penting dalam barisan penyerang klub tersebut. Pelatih Hendri Susilo juga dengan percaya diri menunjukkan keyakinannya pada kedua pemain muda itu.
Muhammad Fadly, yang dikenal sebagai El Beler, berhasil mencetak tujuh gol untuk Sriwijaya FC musim ini dan meraih gelar topskor, menunjukkan kehebatannya sebagai seorang penyerang berbakat dalam mencetak gol.
Reyhan Firdaus pun menarik perhatian dengan tendangan gemilangnya ke gawang FC Bekasi City di luar area penalti dalam satu gerakan solo yang memastikan kemenangan berharga untuk tim tersebut.
Walaupun perjalanan ke SEA Games tidak akan ringan, Fadly dan Reyhan menggarisbawahi bahwa hal tersebut adalah peluang luar biasa bagi mereka untuk belajar, tumbuh, serta memperoleh pengalaman bersama para atlet top tanah air.
“Untuk menambahkan pengetahuan dan pengalaman, pastinya kami tak akan membuang peluang ini. Kami akan berupaya semaksimal mungkin,” ujar Reyhan.