Wirausahawan akan mendukung pemerintah melalui program Makanan Bernutrisi Gratis (MBG) dengan merancang dan mengoperasikan 1.000 unit dapur komunitas atau disebut juga sebagai Satuan Penyedia Ketersediaan Gizi (SPKG) yang tersebar di seluruh tanah air.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya (Anin) Bakrie menyebut bahwa tindakan tersebut diambil karena para pelaku usaha menilai MBG merupakan proyek yang sangat vital.
“Anin menyatakan bahwa mereka berencana untuk menggabungkan rincian dari prinsip bisnis korporat terkait pengelolaan biaya dengan ide peningkatan kapasitas lokal,” ungkapnya saat memberikan keterangan pada sesi diskusi di Kantor Tempo Scan, Jakarta, Selasa (13/5).
Kadin bekerja sama dengan perusahaan Tempo Scan yang dipimpin oleh Handojo S. Mulyadi guna mendirikan Satuan Tugas (Satgas) MBG Gotong Royong. Tujuan dari satuan tugas ini adalah merumuskannya buku pedoman operasional serta melaksanakan program pelatihan dan sertifikasi bagi para manajer dapur SPPG di setiap wilayah Indonesia.
Dengan kolaborasi bersama Tempo Scan, telah direncanakan proyek uji coba guna mendirikan SPPG di 16 tempat tanah yang dimiliki oleh Tempo Scan. Lokasinya meliputi kota-kota seperti Bandung, Depok, Surabaya, Jakarta Barat, Bekasi, Semarang, Batam, Medan, Pontianak, Manado, Banjarmasin, Palembang, Jambi, Tegal, serta Cirebon.
Menurut hasil penelitian yang dijalankan, terdapat kira-kira 628 institusi pendidikan dalam area seputaran titik acuan tersebut, dan diperkirakan akan melayani kurang lebih 245.000 peserta didik.
Namun demikian, mengacu pada petunjuk Badan Gizi Nasional, masing-masing tempat program SPPG MBG Gotong Royong Kadin hanya akan menyediakan MBG untuk hingga 4.000 orang penerima manfaat. Dengan begitu, total potensi jumlah yang bisa dijangkau dari 16 titik lokasi tersebut mencapai kira-kira 64.000 orang penerima manfaat.
Proyek percontohan tersebut direncanakan untuk diumumkan secara formal pada tanggal 17 Agustus 2025, bertepatan dengan hari Ulang Tahun Kemerdekaan negara ini.
“Tujuannya adalah agar program SPPG tidak hanya menyediakan makanan untuk 80 juta anak, tetapi juga mendukung sekitar 30 ribu kantin serbaguna di berbagai daerah pedalaman negeri, sambil menangani dana senilai Rp 170 triliun,” ungkap Anin.
