Dalam Cerita Ini
Air Kanada mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya sedang menyelesaikan rencana untuk menangguhkan sebagian besar operasinya karena kesulitan mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja yang mewakili para pilotnya.
Maskapai penerbangan terbesar di Kanada memiliki waktu hingga minggu depan untuk mencapai kesepakatan dengan 5.000 anggota serikatnya. Sembilan puluh delapan persen anggota ALPA Kanada memberikan suara mendukung pemogokan bulan lalu.
“Pembicaraan antara perusahaan dan Asosiasi Pilot Maskapai (ALPA), yang mewakili lebih dari 5.200 pilot di Air Canada dan Air Canada Rouge, terus berlanjut, tetapi kedua belah pihak masih berjauhan,” kata perusahaan itu dalam siaran pers. “Kecuali jika kesepakatan tercapai, mulai tanggal 15 September 2024, salah satu pihak dapat mengeluarkan pemberitahuan pemogokan atau penutupan selama 72 jam, yang akan memicu rencana penutupan maskapai selama tiga hari.”
Air Canada mengatakan pihaknya yakin “masih ada waktu untuk mencapai kesepakatan dengan kelompok pilot kami, asalkan ALPA memoderasi tuntutan upahnya yang jauh melebihi kenaikan upah rata-rata di Kanada.”
Sebuah laporan minggu lalu kata pihak maskapai telah menawarkan pilot kenaikan gaji sebesar 30% untuk menghindari pemogokan.
ALPA tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi Perwira Pertama Charlene Hudy, Ketua Dewan Eksekutif Utama ALPA Air Canada, mengatakan dalam sebuah pernyataan bulan lalu bahwa “gangguan penerbangan bukanlah hasil yang ideal bagi penumpang kami atau pilot mana pun.”
“Itulah sebabnya tujuan utama kami adalah mencapai kesepakatan dan tidak melakukan pemogokan,” kata Hudy. “Namun, kami masih belum melihat pergerakan signifikan yang perlu kami lihat dari Air Canada, terutama sekarang karena waktu sangat penting, dan kami siap melakukan pemogokan jika perlu.”